Jumat, 25 Januari 2013

Menentukan sistem pemeliharaan



a) Sistem pemeliharaan tradisional
            Yaitu beternak kingtok (pekingentok)dilakukan dengan cara mengangon kingtok di hamparan sawah atau menggunakan sistem integrasi. Sistem integrasi padi sawah dengan kingtok akan lebih efektif bila padi ditanam dengan sistem jajar legowo. Penanaman dengan sistem jajar legowo akan memberikan ruang yang cukup luas bagi kingtok untuk beraktivitas terutama untuk mencari makan di lahan persawahan tersebut.
             Keuntungan yang diperoleh dengan adanya kingtok di sawah antara lain membantu pemupukan dari kotoran yang dihasilkan, meningkatkan kadar oksigen dalam tanah karena aktivitasnya dan meminimalkan rumput, gulma maupun hama ( serangga, siput, keong mas) karena dimakan kingtok.  Sedang pakan untuk kingtok dapat dikurangi karena sudah mendapat pakan tambahan dari rumput, gulma, serangga, siput, keong mas dari sawah.

b) Sistem pemeliharaan semi intensif
            Yaitu dilakukan dengan cara mengagon dan mengandangkan kingtok. Kingtok (pekingentok) yang masih muda dipelihara dengan cara diangon selanjutnya setelah siap dipanen kingtok dipelihara dalam kandang dan diberi pakan yang diramu sendiri. Di dalam kandang tiktok tidak begitu banyak melakukan aktivitas sehingga energi yang dihasilkan digunakan untuk menggemukkan daging. 

c) Pemeliharaan Kingtok secara intensif
             Pemeliharaan kingtok secara intensif dilakukan dengan cara mengandangkan kingtok, tanpa ada pengangonan selama masa pemeliharaan. Intensif merupakan kesatuan dari penggunaan teknologi, manajemen usaha, dan efisiensi. Teknologi yang digunakan adalah mengandangkan kingtok  sehingga pengontrolan kesehatan kingtok  dapat dilakukan dengan lebih baik. Manajemen usaha yang dimaksud adalah mengandangkan kingtok dan memberi makan kingtok menjadi lebih terkontrol sehingga biaya yang diperlukan bisa diperhitungkan dengan lebih tepat. Efisiensi tentunya karena menghemat lahan karena kandang bisa dibuat bertingkat.

              Pemeliharaan kingtok secara intensif dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase starter dan fase grower-finisher. Kingtok (pekingentok) pada masa starter (0-3 minggu), harus mendapatkan asupan pakan dengan nilai nutrisi sesuai dengan kebutuhan ternak. Disamping itu, pada masa ini diperlukan penerangan pada malam hari serta dibuatkan kandang panggung supaya kingtok tidak kedinginan. Kepadatan kingtok per meter persegi sekitar 14-20 ekor.

              Umur potong tiktok 10 minggu, maka fase grower-finisher mulai dari 4-10 minggu. Fase ini membutuhkan biosekuritas yang baik, sanitasi dan ventilasi yang memadai, sehingga kingtok dapat tumbuh dengan optimal. Disamping itu, penerangan juga tetap diperlukan. Kandang yang digunakan bukan kandang panggung lagi, melainkan menggunakan kandang liter dengan kepadatan kingtok  mulai dari 4-10 ekor per meter persegi.